宇宙海賊の日記

February 20, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 最終話 さよなら宇宙海賊 -review-

Filed under: tv series — Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , — uchuukaizoku @ 23:47

Episode 51 “Sayonara Uchuu Kaizoku” (さよなら宇宙海賊)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Takemoto Noboru

It started with something epic (last year) and it also ended with another epic. Bagi saya, kata epic adalah kata yang tidak bisa dipisahkan dari “Kaizoku Sentai Gokaiger”, seri Super Sentai yang ke-35. Sebelum seri ini mulai ditayangkan tahun lalu, saya tidak berekspektasi terlalu banyak. Mungkin karena pengaruh dari episode-episode terakhir “Tensou Sentai Goseiger” yang semakin lama semakin mengecewakan dan bikin ngantuk, saya jadi tidak berani berharap banyak dari seri penerusnya… meski memang konsep Ranger Key yang ditawarkan terasa menarik serta rumor kemunculan para veteran dari 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger yang terdengar sangat menggoda. Faktanya, hanya butuh 1 episode bagi seri ini untuk membuat saya jatuh cinta habis-habisan. Meski tak lepas dari kelemahan di beberapa sisi, TOEI berhasil menciptakan sebuah seri yang luar biasa untuk merayakan ulang tahun seri Super Sentai yang ke-35. Hal-hal terbaik yang ditawarkan oleh seri ini, tentu saja, adalah konsep perubahan wujud menjadi siapa saja dari 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger dengan menggunakan Ranger Key serta kemunculan berbagai karakter yang mewakili seri-seri terdahulu. Bisa dikatakan, inilah salah satu proyek ambisius TOEI untuk merayakan ulang tahun seri Super Sentai yang ditayangkan secara kontinu sejak tahun 1975.

Sebagai episode penutup, episode 51 menampilkan beberapa hal yang, menurut saya pribadi, sedikit di luar dugaan serta adegan pertempuran yang saya anggap spektakuler dan luar biasa.
Kejutan pertama yang dipersiapkan oleh penulis skenario Arakawa Naruhisa sebagai penulis skenario utama bagi episode terakhir adalah… kemunculan Free Joker. Di saat Gokai Galleon tidak bisa digunakan lagi setelah rusak parah, Navi muncul mengendarai Free Joker untuk melindungi Gokaiger dari serangan besar-besaran pasukan kapal tempur Uchuu Teikoku Zangyack. Bagaimana Navi bisa mengendarai Free Joker, tentu saja, tidak dijelaskan. Akan tetapi, kemunculan ini jelas di luar dugaan semua orang, termasuk Gokaiger. Apa kata Marvelous tentang Navi? “Ternyata dia memang bagian dari kita juga (sebagai bajak laut).”

Kejutan kedua, yang paling spektakuler dan seharusnya sudah bisa diduga sejak awal, adalah perubahan wujud para bajak laut menjadi anggota dari 34 tim Super Sentai secara acak ketika mereka bertempur untuk yang terakhir kalinya menghadapi Akudosu Giru, penguasa tertinggi Zangyack. Kali ini, perubahan wujud dilakukan secara kontinu dalam adegan yang mengalir secara lancar dalam kecepatan tinggi. Dengan cerdik, TOEI memberikan tema tersendiri dalam perubahan-perubahan wujud yang digunakan ketika Gokaiger bertarung menghadapi Akudosu Giru. Perubahan wujud pertama adalah perubahan wujud menjadi 5 orang anggota dari 5 tim Super Sentai yang pertama: Akaranger, Dia Jack, Battle Kenya, Denzi Pink, dan Vul Panther. Setelah itu, ada perubahan wujud menjadi senshi yang bertarung dengan menggunakan tongkat, perubahan wujud menjadi senshi yang menggunakan ilmu membelah diri dan ilmu ninja, perubahan wujud menjadi senshi yang bertarung dengan menggunakan senjata berupa pita, perubahan wujud menjadi senshi yang dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, perubahan wujud menjadi senshi yang berbasiskan kekuatan pterodactyl, perubahan menjadi senshi dengan serangan elemen api, dan lain-lain. Semua dilakukan tanpa henti. Dan saya hanya bisa mengagumi ‘kelancaran’ adegan pertempuran yang terasa begitu epic.

Tak hanya adegan pertempuran menghadapi Akudosu Giru saja yang terasa luar biasa. Adegan pertempuran Joe, Luka, Don, dan Ahim dalam menghadapi Dyrandoh pun terasa epic berkat serangan Dyrandoh yang menyebabkan keempat orang Gokaiger kehilangan kostum mereka sehingga mereka harus melepaskan tembakan Gokai Galleon Buster dalam wujud asli mereka. Sebuah adegan kocak sengaja diselipkan dalam pertempuran menghadapi Dyrandoh ini: bagaimana Don, yang berubah menjadi Zubaan, harus berubah menjadi sebilah pedang yang kemudian digunakan oleh Joe yang berubah menjadi Deka Master.

Secara jelas dan gamblang, episode ini menampilkan karakter Ikari Gai dan heroismenya ketika bertarung menghadapi Akudosu Giru. Secara pribadi, saya harus mengakui kalau saya bukan fans Gai jadi saya juga tidak terlalu excited dengan hal tersebut. Akan tetapi, di saat yang sama, saya juga mengerti kenapa penulis skenario memberikan porsi yang lebih besar kepada Gai dalam episode ini. Biar bagaimanapun juga, Gai adalah manusia bumi. Tentu akan lebih tepat (dan pantas) untuk memberikan porsi yang lebih besar kepada Gai untuk menunjukkan heroismenya. Karena itulah, Gai dipercaya untuk melepaskan tembakan terakhir dari Gokai Galleon Buster.

Pada bagian terakhir sebelum bagian penutup, Marvelous akhirnya berkesempatan menikmati nasi kari dari restoran Snack Safari yang kini telah direnovasi dan berganti nama menjadi Snack New Safari. Melihat adegan ini, mau tak mau saya teringat kembali pada salah satu adegan dari episode 1 ketika Marvelous batal menikmati nasi karinya yang pertama gara-gara serbuan pasukan Zangyack yang menghancurkan Snack Safari.

Beberapa bagian dari episode 51 ini secara jelas mengingatkan kita pada beberapa adegan dari episode 1. Salah satunya, tentu saja, adalah adegan ketika Gokaiger bertemu dengan rombongan anak TK dan gurunya. Rombongan yang sama itu pula yang diselamatkan oleh Gokaiger ketika Zangyack tiba di bumi dan mulai melakukan penyerbuan setahun sebelumnya. Dan para bajak laut kembali mengucapkan beberapa kalimat yang sama dengan kalimat yang mereka ucapkan ketika itu. Dan, entah kenapa, mereka terasa lebih humble dan dewasa setelah setahun berlalu.

Seperti apa yang telah saya duga sebelumnya, Gokaiger mengembalikan semua Ranger Key kepada pemilik asli mereka. Dan, tentu saja, adegan kemunculan Aka Red di Gokai Galleon setelah Gokaiger mengembalikan semua Ranger Key terasa begitu… bagaimana cara mengatakannya? Luar biasa. Mungkin dengan demikian, TOEI bermaksud mempertegas eksistensi Aka Red sebagai sebuah ‘entitas’ yang terbentuk dari spirit para senshi pendahulu Gokaiger. He he he, terdengar sedikit ngaco rasanya…

Beberapa bulan pasca pertarungan melawan Zangyack di bumi yang diakhiri dengan terbunuhnya Akudosu Giru, tersiar kabar kalau perpecahan internal mulai terjadi pada kubu Zangyack. Gokaiger pun memutuskan untuk berangkat ke planet Zangyack untuk menemukan harta karun terbesar kedua di seantero antariksa… dan sekaligus untuk mengalahkan Zangyack sampai ke tingkat akar rumput. Saya, secara pribadi, menyukai ending yang ditulis oleh Arakawa Naruhisa untuk seri ini. Meski bagian akhir dari seri ini terkesan sedikit ‘digantung’, tapi kita dengan pasti bisa menebak apa yang bakalan terjadi selanjutnya pada Gokaiger dan Zangyack.

Hal lain yang membuat episode ini terasa spesial, tentu saja, adalah kemunculan dari beberapa anggota tim Super Sentai yang menerima kembali kekuatan mereka dari Gokaiger. Untuk adegan ini, TOEI dengan cerdik menyandingkan karakter-karakter berdasarkan warna kostum tempur mereka. Marvelous, misalnya, ‘dipasangkan’ dengan Hiba Takayuki dari Taiyou Sentai Sun Vulcan. Setelah itu, Joe ‘dipasangkan’ dengan Tenjuusei Shouji dari Gosei Sentai Dairanger yang muncul bersama rekannya, Tenjisei Kazu. Berturut-turut, ada Luka yang ‘dipasangkan’ dengan Hoshikawa Remi dari Chikyuu Sentai Fiveman, Don yang ‘dipasangkan’ dengan Tatsumi Shou dan Kyukyu Sentai GoGo V, Ahim yang ‘dipasangkan’ dengan Ozu Houka dari Mahou Sentai Magiranger, dan Gai yang ‘disandingkan’ dengan Sutou Miu dari Engine Sentai Go-onger. Setelah itu, masih ada lagi Goushi dari Kyouryuu Sentai Zyuranger yang mewakili senshi berkostum hitam serta Deka Master dan Signalman yang mewakili senshi yang tidak terhubung dengan warna kostum standar yang selama ini dikeal. Dan yang paling epic, tenteu saja, adalah kemunculan Kaijo Tsuyoshi dari Himitsu Sentai Goranger yang berubah wujud menjadi Akaranger setelah menerima kembali Ranger Key-nya.

Bagi saya, inilah ending terbaik bagi seri Super Sentai yang pernah saya tonton dalam beberapa tahun terakhir. Meski tak lepas dari berbagai kelemahan dan kekurangan di sana-sini, episode terakhir seri ini terasa lebih kolosal dan seru dibandingkan beberapa seri terdahulu. Something epic should really be ended with epicness, that’s I know for sure. Dan satu tahun terasa sungguh singkat setelah menyaksikan episode terakhir ini. Andai saja seri ini dibuat sepanjang “Himitsu Sentai Goranger” yang mencapai 84 episode…

My score for this episode, OBVIOUSLY, an A++.

TOEI, thank you very much for a wonderful year shared with the fans of Super Sentai. To the staffs and casts involved in this project, thanks a lot for your hard works. This series will always be remembered as one of the best series ever made.

October 3, 2011

海賊戦隊ゴーカイジャー 第32話 力を一つに -review-

第32話 力を一つにEpisode 32 “Chikara wo Hitotsu ni” (力を一つに)
Skenario: Shimoyama Kento
Sutradara: Takemoto Noboru

Episode 32 merupakan episode pembuka dari lima episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang ditayangkan pada bulan Oktober 2011. Episode ini merupakan non-tribute episode yang sekaligus adalah lanjutan dari episode 31. Episode ini juga sekaligus menandakan munculnya senjata baru bagi para bajak laut.

Pasca kekalahan yang menyesakkan dari Basco ta Jolokia, para anggota Gokaiger mulai mencari jalan untuk meningkatkan kekuatan mereka agar dapat menghadapi Basco ketika mereka bertemu lagi. Marvelous, Joe, dan Luka berusaha meningkatkan kemampuan bertarung mereka dengan berlatih. Di lain pihak, Don menempuh jalan lain. Ia memilih untuk meningkatkan kemampuan senjata yang ia miliki. Hasilnya, seperti yang bisa dilihat, adalah Gokai Gun yang menggunakan dua buah Gokai Cylinder sehingga dua buah Ranger Key bisa digunakan bersama-sama. Masalahnya, Gokai Gun tidak dapat menahan kekuatan dari dua buah Ranger Key yang digunakan sekaligus.

Gagal dengan upaya modifikasi Gokai Gun, Don lalu mencoba menciptakan senjata original berupa bazooka yang diaktifkan dengan menggunakan lima buah Ranger Key. Lewat berbagai proses yang menyita pikiran dan waktu, akhirnya Gokai Galleon Buster berhasil diselesaikan.

Gokai Galleon Buster seakan membawa penonton kembali ke masa-masa ketika tim-tim Super Sentai banyak yang menggunakan senjata berbentuk meriam berukuran besar untuk mengalahkan lawan-lawan mereka. Kehadiran Gokai Galleon Buster ini sendiri seperti merupakan tribute kepada berbagai senjata berbentuk meriam yang pernah muncul dan digunakan sebelumnya.

Dalam episode ini juga secara jelas ditegaskan tentang karakter Don yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup. Akan tetapi, dengan kehadiran rekan-rekannya yang menjadi sumber kekuatannya, Don bisa melakukan berbagai hal yang sebelumnya mungkin tak pernah terlintas di dalam benaknya. Salah satu contohnya, tentu saja, adalah menciptakan senjata baru. Don mungkin saja piawai dalam menyetel mesin dan melakukan hal-hal yang berbau teknis, akan tetapi menciptakan senjata jelas bukan bidangnya.

Episode 32 jelas terhubung langsung dengan episode 31 karena Don menggunakan Ranger Key dari Chouriki Sentai Ohranger dan kekuatan maha besar Ohranger untuk menyempurnakan Gokai Galleon Buster-nya. Agar ‘benang merah’ tersebut dapat tersambung, sejak awal pun rancangan Gokai Galleon Buster sudah ‘mengadopsi’ rancangan dari Ohré Bazooka milik Ohranger. Mungkin akan lebih menarik seandainya Gokai Galleon Buster tidak ‘mengadopsi’ konsep yang terdapat pada Ohré Bazooka. Bagi saya, ini adalah hal yang patut disayangkan, apalagi mengingat Gokai Galleon Buster adalah senjata original ciptaan Don. Sempat terlintas sebuah pemikiran kalau Don ‘terpaksa’ menggunakan Ranger Key Ohranger untuk menyempurnakan Gokai Galleon Buster karena ia dikejar-kejar waktu. Sementara ia berusaha menyelesaikan Gokai Galleon Buster, keempat rekannya dibuat tidak berdaya oleh Shieldon. Mungkin memang kekuatan maha besar Ohranger diperlukan untuk mempercepat penyelesaian Gokai Galleon Buster.

Adegan paling epic dalam episode ini, tentu saja, adalah ketika Don muncul dengan membawa Gokai Galleon Buster dan menembakkannya ke arah Shieldon. Sejak awal, saya sudah berharap kalau opening theme dari seri ini akan digunakan untuk adegan tersebut dan, VOILA, harapan tersebut dikabulkan.

Kalau bicara soal wujud Gokai Galleon Buster… ehem, bentuknya sedikit aneh. Masa’ meriam bentuknya seperti kapal bajak laut? 😛 Tapi saya suka dengan konsep lima Ranger Key yang dibutuhkan untuk mengaktifkan Gokai Galleon Buster. Satu lagi keunikan Gokai Galleon Buster: bagian yang terbuat dari kaca / plastik yang berbentuk layar kapal yang digunakan untuk mengunci target. Entah kenapa, rasanya lucu dan menarik banget.

Bagi saya, episode 32 berhasil membawa kembali aura seri Super Sentai klasik ke dalam seri “Kaizoku Sentai Gokaiger”. Plus, tentu saja, hubungan saling percaya di antara keenam orang bajak laut yang digambarkan dengan begitu jelas serta secuil kejadian di masa lalu. Mungkin episode ini bukan yang terbaik, tapi jelas episode ini memiliki kekuatannya sendiri.

My score for this episode: A-

Blog at WordPress.com.