Episode 42 “Uchuu Saikyou no Otoko” (宇宙最強の男)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Katou Hiroyuki
Setelah pada episode sebelumnya masa lalu Ahim de Famille dibeberkan kepada para penonton, kali ini giliran masa lalu Don Dogoier, mekanik yang juga merangkap sebagai juru masak di Gokai Galleon, yang ditampilkan di layar kaca. Sedikit berbeda dengan masa lalu Joe Gibken, Luka Millfy, dan Ahim de Famille yang lebih kelam dan serius serta melibatkan karakter lain sebagai karakter pendukung, masa lalu Don memiliki kesan yang lebih ringan dan tidak sekelam masa lalu karakter-karakter lain. Tidak ada karakter pendukung atau karakter tambahan yang dimunculkan dalam bagian ini… kecuali kalau kita mau menganggap Captain Marvelous, Joe, Luka, dan Navi sebagai karakter pendukungnya.
Meski masa lalu Don terkesan lebih ringan dibandingkan masa lalu karakter-karakter lain, tetap saja masa lalu Don dianggap paling misterius oleh sebagian fans. Pasalnya, tidak ada yang tahu latar belakang karakter Don. Karena itulah, pihak Zangyack sendiri tidak ambil pusing dengan bajak laut yang satu ini. Setelah 34 episode berlalu, Damaras masih tidak menganggap penting keberadaan Don dalam Gokaiger. Bahkan Ikari Gai, yang baru bergabung tak lebih dari 6 bulan, dianggap lebih ‘berbahaya’ ketimbang Don. Pemeran Don Dogoier, Shimizu Kazuki, sendiri sempat bertanya-tanya tentang masa lalu Don. Siapakah Don yang sesungguhnya? Lewat sebuah wawancara di salah satu majalah, penulis skenario Arakawa Naruhisa sempat menegaskan kalau karakter Don ‘hanyalah’ karakter ‘orang biasa’, tidak bisa dibandingkan dengan Ahim de Famille yang dulunya merupakan seorang puteri.
Sedikit kehebohan mewarnai episode ini ketika Ahim membaca sebuah majalah wanita, Josei Seven, dan menemukan sebuah artikel tentang seorang pembunuh naga legendaris yang telah menghilang. Kehebohan terjadi karena foto pria yang ditampilkan dalam artikel tersebut memiliki wajah yang sama seperti Don. Tentu saja, muncul dugaan kalau ksatria pembunuh naga yang legendaris tersebut adalah Don. Apalagi ketika Don berkata kalau ia tidak memiliki ingatan akan masa lalunya dan sebuah tanda berbentuk bintang ditemukan di lengan kirinya. Menurut artikel di Josei Seven, sang ksatria memang memiliki sebuah tanda berbentuk bintang di lengan kiri.
Identitas Don sebagai ksatria pembunuh naga sedikit terbantahkan ketika Marvelous, di luar dugaan, bertanya apakah memang tanda tersebut sudah ada di lengan Don sejak dulu. (Jujur saja, bagian ini sukses bikin saya cekikikan jahat karena… JELAS MARVELOUS NGGAK MUNGKIN TAHU SOAL TANDA ITU KALAU DIA SEBELUMNYA NGGAK PERNAH LIHAT DON NAKED ATAU APALAH GITU DI HADAPANNYA. Jadi, secara tidak langsung, adegan ini seperti memperjelas hubungan Marvelous dan Don.) Hal lain yang meragukan, tentunya, adalah ketika Luka bercerita tentang bagaimana ia bertemu dengan Don. Bukannya terlihat berani di hadapan seorang bajak laut wanita, Don malah kabur terbirit-birit setelah melihat sosok Luka dan poster yang menampilkan wajah gadis itu.
Bagian yang paling saya nanti-nantikan untuk episode ini, tentu saja, adalah bagian ketika Don menginjakkan kakinya untuk pertama kali di Gokai Galleon. Bagian ini, IMO, sedikit kocak. Setelah berhasil kabur dari Luka, Don malah memutuskan untuk pergi ke Gokai Galleon. Rupanya, Don punya satu prinsip yang ia pegang teguh. Sekali ia berjanji akan melakukan sesuatu, ia akan menepati janji itu. Karena itu, meski ia sudah kabur, ia tetap pergi untuk memperbaiki Gokai Galleon… meski hal pertama yang dilakukannya justru membersihkan Gokai Galleon yang amat sangat berantakan dan membuatkan makan malam untuk Marvelous, Joe, dan Luka. Kalau boleh jujur, bagian ini benar-benar nyambung banget dengan ide yang sudah saya persiapkan untuk fanfic. Terlepas dari adanya perbedaan-perbedaan minor di sana-sini, inti dari ide saya dan ide yang ditulis oleh penulis skenario Arakawa Naruhisa ini mirip banget.
Setelah menunjukkan kebolehannya dalam membereskan Gokai Galleon, menyiapkan makan malam, dan memperbaiki komputer induk Gokai Galleon yang rusak setelah terkena serangan Zangyack, Don akhirnya direkrut Marvelous untuk menjadi kru di sana… tanpa ditanya-tanya lagi. Hanya, “I like you and I want you to become a crew here”, Don resmi menjadi rekan Marvelous meski yang bersangkutan masih sempat ber-“Hah?” ria berulang kali.
Selain memperlihatkan bagaimana Don direkrut untuk menjadi kru di Gokai Galleon (meski sedikit tidak jelas apa alasan Marvelous merekrut Don… apakah karena ia membutuhkan seorang juru masak dan sekaligus pembantu untuk membersihkan Gokai Galleon atau seorang mekanik yang bisa diandalkan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan Gokai Galleon?), episode ini juga menjelaskan asal-usul panggilan Hakase yang melekat erat pada diri Don. Bukannya membawa nama tersebut sebelum bergabung dengan para bajak laut, Don memperoleh nama tersebut dari Marvelous. Mungkin ini bisa menjelaskan kenapa Don sepertinya enggan dipanggil dengan nama selain nama tersebut…
Episode 42 ini juga sukses membangkitkan kegilaan dalam diri saya setelah melihat adegan Gokai Green yang sudah ketakutan menghadapi Damaras tapi tetap nekad maju untuk menahan serangan Damaras yang diarahkan pada Gokai Red. Dan setelah melihat adegan ini, saya seperti memperoleh penegasan tentang suatu hal. Don mungkin lemah dan tidak bisa diandalkan, tapi dia siap untuk melakukan apa saja demi Marvelous. Kalau bukan karena Marvelous adalah sosok penting bagi Don, dijamin Don tak akan melindungi tubuh Marvelous dengan menjadikan tubuhnya sendiri sebagai tameng untuk menahan serangan Damaras.
Saya sempat menduga kalau judul “Uchuu Saikyou no Otoko” atau ‘pria yang terkuat di seluruh antariksa’ merujuk pada Don sebagai pembunuh naga yang legendaris namun ternyata judul ini merujuk pada Damaras yang disebut sebagai pria terkuat di antariksa. Sayangnya, seperti yang sudah saya tegaskan minggu lalu, alih-alih mengeksplorasi karakter Damaras, para penulis skenario seri ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengeksplorasi karakter Waruzu Giru dan Barizorg. Gara-gara terlalu mengeksplorasi karakter Waruzu Giru yang lebih sering mengalami kegagalan dalam menjalankan rencana-rencananya, para penulis skenario sukses ‘menjatuhkan’ Zangyack yang seharusnya menjadi musuh yang sangat tangguh yang berhasil mengimbangi 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger. Dan saya punya feeling kalau karakter Damaras hanya bakal dieksplorasi selama 2 episode dan setelah itu… tahu sendiri apa nasib yang sudah menanti seorang panglima yang turun tangan untuk menghadapi tim Super Sentai. You don’t even need a fortune teller to tell you what is waiting for him.
Damaras membuktikan diri sebagai lawan yang patut diperhitungkan. Selain karena kekuatan dan kemampuannya, Damaras adalah seorang ahli strategi yang tidak setengah-setengah dalam menyusun strategi. Untuk memastikan ia benar-benar bisa menyapu bersih para bajak laut, ia memaksa Basco ta Jolokia untuk membantunya dalam menghadapi para bajak laut. Lewat episode ini, penulis skenario Arakawa Naruhisa seakan hendak menegaskan betapa kuatnya Damaras kalau dibandingkan dengan Basco yang telah membuat para bajak laut kerepotan di beberapa kemunculan terakhirnya.
Untuk memperkuat kesan kalau episode 42 ini adalah episode yang lebih berfokus pada karakter Don sebagai Gokai Green, kamera lebih banyak menyoroti Gokai Green pada pertempuran yang menjadi adegan pembuka episode ini. Tentu saja, adegan-adegan tersebut ‘memalukan’… jauh lebih memalukan ketimbang adegan-adegan pertempuran lain yang pernah ditampilkan. Don ditampilkan sebagai karakter yang amat sangat parah dalam bertarung, bahkan ketika ia harus menghadapi foot soldiers dari pasukan musuh. Kesan lemah Don sudah terlihat jelas dalam beberapa adegan yang pernah ditampilkan sampai saat ini, jadi sebenarnya nggak perlu banget Don ditampilkan sampai sebegitu hopeless. IMO, adegannya jadi terkesan lebay dan bodoh. *sweatdrops*
Episode ini ditutup dengan sebuah cliffhanger yang bikin gemas. Setelah Marvelous dibawa pergi oleh Damaras dan Basco serta Joe dan tiga orang yang lainnya menghilang tanpa jejak gara-gara serangan Basco, apa yang bisa dilakukan oleh seorang Don Dogoier yang jelas-jelas merupakan orang yang paling lemah di antara para bajak laut? Meski sudah tahu jawaban pastinya, tetap saja proses untuk tiba pada jawaban tersebut membuat saya amat sangat penasaran.
Terlepas dari beberapa nilai minus yang melekat pada episode ini, saya tetap menjadikan episode 42 sebagai salah satu episode favorit saya. Salah satu alasannya, tentu saja, adalah karena banyak adegan-adegan yang merujuk pada hubungan di antara Marvelous dan Don. *jujur* He he he, tentu saja, secara cerita juga sebenarnya episode ini bagus kok. Kenapa? Karena episode ini menyediakan separuh jawaban tentang masa lalu Don dan misteri yang menyelimutinya. Tinggal tunggu saja apakah tebakan saya tentang masa lalu Don dan identitasnya itu benar atau tidak minggu depan.
My score for this episode: A+.