宇宙海賊の日記

February 20, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 最終話 さよなら宇宙海賊 -review-

Filed under: tv series — Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , — uchuukaizoku @ 23:47

Episode 51 “Sayonara Uchuu Kaizoku” (さよなら宇宙海賊)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Takemoto Noboru

It started with something epic (last year) and it also ended with another epic. Bagi saya, kata epic adalah kata yang tidak bisa dipisahkan dari “Kaizoku Sentai Gokaiger”, seri Super Sentai yang ke-35. Sebelum seri ini mulai ditayangkan tahun lalu, saya tidak berekspektasi terlalu banyak. Mungkin karena pengaruh dari episode-episode terakhir “Tensou Sentai Goseiger” yang semakin lama semakin mengecewakan dan bikin ngantuk, saya jadi tidak berani berharap banyak dari seri penerusnya… meski memang konsep Ranger Key yang ditawarkan terasa menarik serta rumor kemunculan para veteran dari 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger yang terdengar sangat menggoda. Faktanya, hanya butuh 1 episode bagi seri ini untuk membuat saya jatuh cinta habis-habisan. Meski tak lepas dari kelemahan di beberapa sisi, TOEI berhasil menciptakan sebuah seri yang luar biasa untuk merayakan ulang tahun seri Super Sentai yang ke-35. Hal-hal terbaik yang ditawarkan oleh seri ini, tentu saja, adalah konsep perubahan wujud menjadi siapa saja dari 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger dengan menggunakan Ranger Key serta kemunculan berbagai karakter yang mewakili seri-seri terdahulu. Bisa dikatakan, inilah salah satu proyek ambisius TOEI untuk merayakan ulang tahun seri Super Sentai yang ditayangkan secara kontinu sejak tahun 1975.

Sebagai episode penutup, episode 51 menampilkan beberapa hal yang, menurut saya pribadi, sedikit di luar dugaan serta adegan pertempuran yang saya anggap spektakuler dan luar biasa.
Kejutan pertama yang dipersiapkan oleh penulis skenario Arakawa Naruhisa sebagai penulis skenario utama bagi episode terakhir adalah… kemunculan Free Joker. Di saat Gokai Galleon tidak bisa digunakan lagi setelah rusak parah, Navi muncul mengendarai Free Joker untuk melindungi Gokaiger dari serangan besar-besaran pasukan kapal tempur Uchuu Teikoku Zangyack. Bagaimana Navi bisa mengendarai Free Joker, tentu saja, tidak dijelaskan. Akan tetapi, kemunculan ini jelas di luar dugaan semua orang, termasuk Gokaiger. Apa kata Marvelous tentang Navi? “Ternyata dia memang bagian dari kita juga (sebagai bajak laut).”

Kejutan kedua, yang paling spektakuler dan seharusnya sudah bisa diduga sejak awal, adalah perubahan wujud para bajak laut menjadi anggota dari 34 tim Super Sentai secara acak ketika mereka bertempur untuk yang terakhir kalinya menghadapi Akudosu Giru, penguasa tertinggi Zangyack. Kali ini, perubahan wujud dilakukan secara kontinu dalam adegan yang mengalir secara lancar dalam kecepatan tinggi. Dengan cerdik, TOEI memberikan tema tersendiri dalam perubahan-perubahan wujud yang digunakan ketika Gokaiger bertarung menghadapi Akudosu Giru. Perubahan wujud pertama adalah perubahan wujud menjadi 5 orang anggota dari 5 tim Super Sentai yang pertama: Akaranger, Dia Jack, Battle Kenya, Denzi Pink, dan Vul Panther. Setelah itu, ada perubahan wujud menjadi senshi yang bertarung dengan menggunakan tongkat, perubahan wujud menjadi senshi yang menggunakan ilmu membelah diri dan ilmu ninja, perubahan wujud menjadi senshi yang bertarung dengan menggunakan senjata berupa pita, perubahan wujud menjadi senshi yang dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, perubahan wujud menjadi senshi yang berbasiskan kekuatan pterodactyl, perubahan menjadi senshi dengan serangan elemen api, dan lain-lain. Semua dilakukan tanpa henti. Dan saya hanya bisa mengagumi ‘kelancaran’ adegan pertempuran yang terasa begitu epic.

Tak hanya adegan pertempuran menghadapi Akudosu Giru saja yang terasa luar biasa. Adegan pertempuran Joe, Luka, Don, dan Ahim dalam menghadapi Dyrandoh pun terasa epic berkat serangan Dyrandoh yang menyebabkan keempat orang Gokaiger kehilangan kostum mereka sehingga mereka harus melepaskan tembakan Gokai Galleon Buster dalam wujud asli mereka. Sebuah adegan kocak sengaja diselipkan dalam pertempuran menghadapi Dyrandoh ini: bagaimana Don, yang berubah menjadi Zubaan, harus berubah menjadi sebilah pedang yang kemudian digunakan oleh Joe yang berubah menjadi Deka Master.

Secara jelas dan gamblang, episode ini menampilkan karakter Ikari Gai dan heroismenya ketika bertarung menghadapi Akudosu Giru. Secara pribadi, saya harus mengakui kalau saya bukan fans Gai jadi saya juga tidak terlalu excited dengan hal tersebut. Akan tetapi, di saat yang sama, saya juga mengerti kenapa penulis skenario memberikan porsi yang lebih besar kepada Gai dalam episode ini. Biar bagaimanapun juga, Gai adalah manusia bumi. Tentu akan lebih tepat (dan pantas) untuk memberikan porsi yang lebih besar kepada Gai untuk menunjukkan heroismenya. Karena itulah, Gai dipercaya untuk melepaskan tembakan terakhir dari Gokai Galleon Buster.

Pada bagian terakhir sebelum bagian penutup, Marvelous akhirnya berkesempatan menikmati nasi kari dari restoran Snack Safari yang kini telah direnovasi dan berganti nama menjadi Snack New Safari. Melihat adegan ini, mau tak mau saya teringat kembali pada salah satu adegan dari episode 1 ketika Marvelous batal menikmati nasi karinya yang pertama gara-gara serbuan pasukan Zangyack yang menghancurkan Snack Safari.

Beberapa bagian dari episode 51 ini secara jelas mengingatkan kita pada beberapa adegan dari episode 1. Salah satunya, tentu saja, adalah adegan ketika Gokaiger bertemu dengan rombongan anak TK dan gurunya. Rombongan yang sama itu pula yang diselamatkan oleh Gokaiger ketika Zangyack tiba di bumi dan mulai melakukan penyerbuan setahun sebelumnya. Dan para bajak laut kembali mengucapkan beberapa kalimat yang sama dengan kalimat yang mereka ucapkan ketika itu. Dan, entah kenapa, mereka terasa lebih humble dan dewasa setelah setahun berlalu.

Seperti apa yang telah saya duga sebelumnya, Gokaiger mengembalikan semua Ranger Key kepada pemilik asli mereka. Dan, tentu saja, adegan kemunculan Aka Red di Gokai Galleon setelah Gokaiger mengembalikan semua Ranger Key terasa begitu… bagaimana cara mengatakannya? Luar biasa. Mungkin dengan demikian, TOEI bermaksud mempertegas eksistensi Aka Red sebagai sebuah ‘entitas’ yang terbentuk dari spirit para senshi pendahulu Gokaiger. He he he, terdengar sedikit ngaco rasanya…

Beberapa bulan pasca pertarungan melawan Zangyack di bumi yang diakhiri dengan terbunuhnya Akudosu Giru, tersiar kabar kalau perpecahan internal mulai terjadi pada kubu Zangyack. Gokaiger pun memutuskan untuk berangkat ke planet Zangyack untuk menemukan harta karun terbesar kedua di seantero antariksa… dan sekaligus untuk mengalahkan Zangyack sampai ke tingkat akar rumput. Saya, secara pribadi, menyukai ending yang ditulis oleh Arakawa Naruhisa untuk seri ini. Meski bagian akhir dari seri ini terkesan sedikit ‘digantung’, tapi kita dengan pasti bisa menebak apa yang bakalan terjadi selanjutnya pada Gokaiger dan Zangyack.

Hal lain yang membuat episode ini terasa spesial, tentu saja, adalah kemunculan dari beberapa anggota tim Super Sentai yang menerima kembali kekuatan mereka dari Gokaiger. Untuk adegan ini, TOEI dengan cerdik menyandingkan karakter-karakter berdasarkan warna kostum tempur mereka. Marvelous, misalnya, ‘dipasangkan’ dengan Hiba Takayuki dari Taiyou Sentai Sun Vulcan. Setelah itu, Joe ‘dipasangkan’ dengan Tenjuusei Shouji dari Gosei Sentai Dairanger yang muncul bersama rekannya, Tenjisei Kazu. Berturut-turut, ada Luka yang ‘dipasangkan’ dengan Hoshikawa Remi dari Chikyuu Sentai Fiveman, Don yang ‘dipasangkan’ dengan Tatsumi Shou dan Kyukyu Sentai GoGo V, Ahim yang ‘dipasangkan’ dengan Ozu Houka dari Mahou Sentai Magiranger, dan Gai yang ‘disandingkan’ dengan Sutou Miu dari Engine Sentai Go-onger. Setelah itu, masih ada lagi Goushi dari Kyouryuu Sentai Zyuranger yang mewakili senshi berkostum hitam serta Deka Master dan Signalman yang mewakili senshi yang tidak terhubung dengan warna kostum standar yang selama ini dikeal. Dan yang paling epic, tenteu saja, adalah kemunculan Kaijo Tsuyoshi dari Himitsu Sentai Goranger yang berubah wujud menjadi Akaranger setelah menerima kembali Ranger Key-nya.

Bagi saya, inilah ending terbaik bagi seri Super Sentai yang pernah saya tonton dalam beberapa tahun terakhir. Meski tak lepas dari berbagai kelemahan dan kekurangan di sana-sini, episode terakhir seri ini terasa lebih kolosal dan seru dibandingkan beberapa seri terdahulu. Something epic should really be ended with epicness, that’s I know for sure. Dan satu tahun terasa sungguh singkat setelah menyaksikan episode terakhir ini. Andai saja seri ini dibuat sepanjang “Himitsu Sentai Goranger” yang mencapai 84 episode…

My score for this episode, OBVIOUSLY, an A++.

TOEI, thank you very much for a wonderful year shared with the fans of Super Sentai. To the staffs and casts involved in this project, thanks a lot for your hard works. This series will always be remembered as one of the best series ever made.

February 13, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 第50話 決戦の日 -review-

Episode 50 “Kessen no Hi” (決戦の日)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Takemoto Noboru

Hanya ada satu pendapat yang terlintas di dalam benak saya setelah menyaksikan episode ini subuh tadi. EPIC. Meski beberapa bagian dari episode ini sudah bisa ditebak, cara penulis skenario Arakawa Naruhisa membangun cerita dan ketegangan terasa sangat solid. That’s a veteran writer for you, I guess.

Episode 50 dibuka dengan adegan pertempuran antara Gokaiger dan pasukan kapal tempur Uchuu Teikoku Zangyack yang selama ini tersebar di seluruh penjuru antariksa dan kini telah berkumpul di bumi serta siap untuk melakukan penyerbuan besar-besaran yang skalanya melebihi Legend Taisen yang terjadi beberapa tahun silam. Durasi untuk adegan pertempuran mecha dalam episode ini sedikit lebih lama dibandingkan dengan adegan pertempuran mecha yang selama ini disajikan kepada fans. Menurut saya, adegan pertempuran mecha yang ditampilkan kali ini termasuk yang terbaik. Dalam kesempatan kali ini, Gokaiger menggunakan HAMPIR SEMUA kekuatan maha besar yang bisa mereka gunakan pada Gokai-Ou dan Goujuujin. Magi Dragon, Pat Striker, Gao Lion, Fuuraimaru, dan Machalcon yang merupakan wujud kekuatan maha besar Super Sentai yang memiliki bentuk fisik dan dapat digunakan sebagai additional parts pada Gokai-Ou digunakan dalam pertempuran kali ini. Selain itu, masih ada lagi Gosei Headders dan Geki Beasts yang turut digunakan untuk menghadapi kapal-kapal tempur Zangyack yang memenuhi langit. Sedikit di luar dugaan, ada beberapa kekuatan maha besar yang lain yang juga dapat digunakan pada Gokai-Ou. Pada kesempatan langka ini, Gokaiger menggunakan kekuatan maha besar dari Kagaku Sentai Dynaman dan Chojin Sentai Jetman untuk meningkatkan kemampuan Gokai-Ou. Salah satu formasi eksklusif yang hanya pernah digunakan sekali di movie “Gokaiger Goseiger Super Sentai 199 Hero Daikessen, Goren Gokai-Ou yang merupakan formasi penggabungan dari Gokai-Ou dan Variblune, akhirnya turut dimunculkan dalam seri televisi. Salah satu harapan saya akhirnya terkabulkan di episode ini!

Inti dari cerita episode 50, menurut saya, adalah kebimbangan yang muncul pada diri para bajak laut serta jawaban yang muncul dari dalam diri mereka setelah dikalahkan oleh pasukan Zangyack. Pasca kekalahan telak dari pasukan kapal tempur Zangyack yang menyebabkan Gokai Galleon rusak berat dan tak dapat digunakan lagi, Gokaiger kembali berpikir untuk menggunakan Uchuu Saidai no Otakara untuk menciptakan kembali jagat raya tanpa Zangyack. Tentu saja, mereka tahu kalau ada harga yang sangat mahal yang harus mereka bayar untuk itu: terhapusnya eksistensi 34 tim Super Sentai dari sejarah. Penulis skenario Arakawa Naruhisa dengan piawai menciptakan plot yang, bisa dikatakan, sedikit twisted untuk bagian ini. Lewat berbagai pertemuan dengan beberapa karakter yang berasal dari seri pendahulu dan episode terdahulu, Gokaiger akhirnya membulatkan tekad mereka untuk melakukan sesuatu. Selesai sampai di sini saja? Tentu saja tidak. Para bajak laut yang berasal dari luar angkasa: Marvelous, Joe, Luka, Don, dan Ahim menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana semangat dari 34 tim Super Sentai pendahulu mereka telah merasuk ke dalam diri beberapa orang yang mereka temui. Pertemuan berharga tersebut menyadarkan mereka kalau eksistensi Super Sentai merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi manusia bumi. Karena alasan itulah, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan Uchuu Saidai no Otakara. Di lain pihak, Gai yang bertemu dengan Goushi, yang dulu bertarung sebagai Mammoth Ranger dan merupakan bagian dari Kyouryuu Sentai Zyuranger, diminta untuk menggunakan Uchuu Saidai no Otakara untuk menciptakan sebuah dunia tanpa Zangyack. Gai, yang amat sangat mencintai Super Sentai dan berasal dari bumi, menghadapi dilema di sini. Ia memutuskan untuk menuruti keinginan 34 tim Super Sentai yang disampaikan lewat Goushi. Secara pribadi, saya menganggap bagian ini merupakan bagian yang menunjukkan bagaimana para bajak laut mencapai kedewasaan dan kematangan mereka. Marvelous, Joe, Luka, Don, dan Ahim akhirnya menyadari arti dari Super Sentai serta nilai dari planet bumi yang merupakan rumah bagi 34 tim Super Sentai. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk menerima masa lalu mereka yang pahit yang rusak karena ulah Zangyack. Kedewasaan mereka tampak dengan jelas di bagian ini. Di sisi lain, Gai berhasil mencapai kedewasaannya dengan kerelaannya menggunakan Uchuu Saidai no Otakara meski hal tersebut berarti menghapuskan eksistensi Super Sentai yang sangat dicintainya. This part was so well written, really.

Keputusan mana yang akan diambil? Sejak awal, saya sudah menduga kalau Gokaiger akan memilih untuk tidak menggunakan Uchuu Saidai no Otakara. Saya yakin seyakin-yakinnya kalau mereka bakal memilih jalan yang paling ekstrim untuk menghadapi Zangyack. Bagian yang di luar dugaan saya adalah ketika mereka memberikan kesempatan kepada Gai untuk menghancurkan Uchuu Saidai no Otakara. A bit shocking.

Bagian lainnya yang menurut saya amat breathtaking adalah bagian ketika para bajak laut muncul di hadapan Dyrandoh yang memimpin pasukan Zangyack yang siap membantai manusia bumi. Pada bagian ini, Joe, Luka, Don, dan Ahim mengucapkan kalimat yang sama dengan kalimat yang pernah mereka ucapkan ketika mereka bertarung untuk pertama kalinya menghadapi pasukan Zangyack di bumi. So nostalgic. Bagian ini jelas dibuat untuk mengingatkan para penonton pada adegan dari episode 1. Lalu, ucapan Marvelous tentang Super Sentai yang siap mengorbankan nyawa mereka demi melindungi bumi… so epic and touching. Apalagi ketika opening theme “Kaizoku Sentai Gokaiger” diputar pada adegan ini. 200% breathtaking. *is obviously biased*

Jujur, episode 50 melebihi ekspektasi saya. Sejak jauh-jauh hari, saya sudah tahu kalau Goushi bakal muncul di episode ini. Tapi saya tidak menyangka kalau tension yang dipasang untuk episode ini jauh lebih tinggi ketimbang apa yang saya harapkan. Semoga saja hal ini bisa dijadikan pertanda kalau episode terakhir seri ini bakal lebih menarik lagi. Alangkah sayangnya kalau ternyata episode terakhir dibuat lebih ‘tidak menggigit’ dibandingkan episode 50 ini.

My score for this episode is, obviously, an A+.

「命を懸けてこの星を守る! それがスーパー戦隊ってもんだろ」 – マーベラス

February 6, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 第49話 宇宙最大の宝 -review-

Episode 49 “Uchuu Saidai no Takara” (宇宙最大の宝)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Takemoto Noboru

Akhirnya, seri Super Sentai yang ke-35 memasuki chapter terakhirnya yang dirangkum dalam 3 episode mulai dari episode 49 sampai dengan episode 51. Dalam episode pembuka chapter terakhir ini, penulis skenario Arakawa Naruhisa dengan royal membeberkan berbagai fakta mengejutkan – yang sebenarnya tidak bisa dikatakan mengejutkan karena sebagian besar fakta tersebut sudah bocor terlebih dahulu di berbagai forum Internet dan scan dari majalah-majalah yang sudah dibagi – mengenai berbagai hal yang ada di dalam universe Super Sentai. Bagi saya, episode ini lebih cocok disebut sebagai episode pembuktian atas rumor-rumor yang santer beredar selama beberapa minggu terakhir.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Basco ta Jolokia di episode 48, Navi adalah pintu yang akan membawa siapa saja yang berhasil mengumpulkan ke-34 kekuatan maha besar Super Sentai dan memiliki seluruh Ranger Key untuk tiba di Uchuu Saidai no Otakara atau harta karun terbesar di seantero antariksa. Kenapa Ranger Key dibutuhkan? Karena pintu untuk menuju ke harta karun tersebut digembok dengan menggunakan 34 buah gembok yang hanya bisa dibuka dengan Ranger Key para senshi berkostum merah.

Hal lain yang dikonfirmasi dalam episode ini adalah, tentu saja, harta karun terbesar di seantero antariksa. Harta karun yang konon nilainya setara dengan seluruh isi jagat raya tersebut menyimpan ishii atau will atau ‘keinginan’ Bumi di dalamnya. Harta karun tersebut dapat mengabulkan segala macam permintaan, mulai dari menghidupkan kembali planet yang telah hancur sampai membangkitkan kembali orang-orang yang telah meninggal dunia. Bahkan harta karun tersebut dapat menciptakan sebuah dunia yang aman dan damai tanpa Uchuu Teikoku Zangyack. Amazing, huh? Tapi penulis skenario Arakawa Naruhisa dan TOEI tentu tidak dengan mudahnya memberikan kesempatan kepada Gokaiger untuk mewujudkan keinginan mereka. Ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar untuk dapat menggunakan harta karun tersebut. Apakah itu? Tak lain dan tak bukan, eksistensi dari 34 tim Super Sentai yang kekuatannya membentuk harta karun terbesar di seantero antariksa itu. Seandainya harta karun tersebut digunakan, eksistensi dari 34 tim Super Sentai pendahulu Gokaiger akan terhapus dari sejarah. Dengan cerdik (dan sedikit licik), Gokaiger ‘ditempatkan’ pada sebuah dilema. Pedang bermata dua, itulah wujud yang sesungguhnya dari harta karun terbesar di seantero antariksa. Apakah para bajak laut akan mengorbankan 34 tim Super Sentai pendahulu mereka demi memperoleh apa yang mereka inginkan?

Selain menampilkan fakta tentang Navi dan Uchuu Saidai no Otakara, episode 49 juga bisa disebut sebagai tribute episode untuk lima tim Super Sentai sekaligus: Taiyou Sentai Sun Vulcan, Dengeki Sentai Changeman, Choushinsei Flashman, Hikari Sentai Maskman, dan Chikyuu Sentai Fiveman. Kali ini, lima orang ‘perwakilan’ dari lima tim Super Sentai yang kekuatan maha besarnya dirampas oleh Basco muncul untuk menyerahkan kekuatan maha besar mereka secara resmi kepada Gokaiger. Unfortunately, cara yang digunakan untuk menyerahkan kekuatan secara kolektif itu sama seperti apa yang terjadi di movieGokaiger Goseiger Super Sentai 199 Hero Daikessen“.

Tidak hanya itu, episode 49 juga digunakan untuk ‘membunuh’ karakter Insarn. Dalam pertempuran menghadapi Insarn, para bajak laut berubah wujud menjadi Vul Eagle, Change Gryphon, Green Flash, Blue Mask, dan Five Yellow yang mana wujud manusia dari para senshi tersebut muncul di hadapan Gokaiger untuk menyerahkan kekuatan maha besar mereka. Bagian yang paling menarik dari pertempuran di episode ini, IMO, ada pada versi instrumental dari opening theme masing-masing seri yang digunakan sebagai BGM. So nostalgic.

Episode 49 ditutup dengan kemunculan pasukan Zangyack dalam jumlah yang melebihi jumlah yang datang ke bumi dalam Legend Taisen bab pertama yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Seluruh pasukan Zangyack yang tersebar di seluruh penjuru jagat raya berkumpul di bawah komando dari penguasa Zangyack dan siap melakukan penyerbuan besar-besaran.

Plot episode 49 bergerak dengan cepat namun masih tetap menarik untuk diikuti karena berbagai hal yang menggantung akhirnya dijawab di episode ini. Kehadiran beberapa karakter dari seri pendahulu, as expected, menambah warna episode ini meski memang durasi kemunculan mereka sedikit terlalu singkat.

My score for this episode: A.

January 30, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 第48話 宿命の対決 -review-

Episode 48 “Shukumei no Taiketsu” (宿命の対決)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Watanabe Katsuya

Epic. Dramatis. Tragis. Apa lagi kata yang lain yang paling tepat untuk mendeskripsikan episode ini? Entahlah, saya rasa tiga kata tersebut sudah mewakili kesan saya terhadap episode ini.

Episode 48 merupakan episode kedua atau terakhir yang menutup bab tentang Basco ta Jolokia, karakter antagonis yang rasanya bahkan lebih antagonis ketimbang para karakter dari Uchuu Teikoku Zangyack yang notabene merupakan main villain dalam seri ini – yah, setidaknya sebelum karakter Akudosu Giru dan para imperial guards-nya muncul kalau kita tidak mau mengecilkan peran Zangyack dalam seri ini. Sebagai karakter antagonis, Basco jauh lebih meyakinkan ketimbang para karakter yang berasal dari Zangyack. Sayangnya, porsi kemunculan Basco sebagai karakter semi-reguler ‘memaksanya’ untuk lebih banyak bergerak di balik layar ketimbang beraksi di layar kaca setiap minggunya. Bisa dibilang, ‘nasib’ Basco kurang lebih sama dengan karakter Damaras yang juga memiliki kemampuan yang meyakinkan namun hanya turun tangan ketika penulis skenario merasa kalau sudah saatnya riwayat karakter itu ditamatkan.

Dalam episode ini, beberapa fakta mengenai Uchuu Saidai no Otakara atau harta karun terbesar di seluruh antariksa mulai dibeberkan. Quite shocking, in my own opinion. Siapa sangka kalau Navi ternyata adalah pintu gerbang menuju ke Uchuu Saidai no Otakara? Basco akhirnya memberitahukan fakta mengejutkan tersebut kepada Navi dan Gokaiger ketika mereka semua berada di Gokai Galleon. Fakta tak terbantahkan kalau Navi adalah robot burung yang dapat bergerak tanpa sumber energi apapun merupakan petunjuk kalau Navi merupakan ‘makhluk’ istimewa di seluruh antariksa yang memegang peranan penting untuk mencapai harta karun yang, konon, nilainya setara dengan antariksa itu sendiri.

Fakta mengejutkan lain adalah mengenai Uchuu Saidai no Otakara itu sendiri dan kisah yang sebenarnya di balik harta tersebut. Konon, menurut Basco, Aka Red telah membohongi dirinya dan Captain Marvelous tentang harta karun yang sangat berharga. Aka Red sebenarnya hanya bermaksud mengumpulkan semua Ranger Key yang tersebar ke seantero antariksa dan mengembalikan semua kekuatan tersebut kepada para pemiliknya yang sah sehingga mereka bisa berubah wujud lagi. Akan tetapi, bagi Gokaiger, terutama Marvelous – yang telah melepaskan atributnya sebagai anggota Akaki Kaizoku-dan, Uchuu Saidai no Otakara adalah mimpi mereka.

Hal mengejutkan lain yang ditawarkan episode ini adalah kenyataan tentang apa yang terjadi di episode 47 ketika bom yang dipasang oleh Basco (pada kalung yang dikenakan oleh Sally) meledak. Sally, yang akhirnya menyadari perasaan Gokaiger, memutuskan untuk mengorbankan dirinya sendiri dengan memasukkan kalung berisi bom ke dalam pintu dimensi yang terdapat di bagian perutnya sendiri. Berkat ‘jasa’ Sally, Marvelous selamat. Dan Sally menyelamatkan Marvelous sekali lagi ketika Marvelous bertarung mati-matian menghadapi Basco. Marvelous, yang dihadapkan pada situasi yang sangat tidak menguntungkan karena ia ‘hanya’ bersenjatakan pedang sementara Basco bersenjatakan pistol, selamat karena peluru yang ditembakkan Basco mengenai bagian dari kalung Sally yang dibawa oleh Marvelous. Bagi saya, inilah yang saya sebut sebagai bagian ‘tragis’ dari episode ini. Basco memberikan kalung tersebut kepada Sally dan berkata kalau kalung tersebut adalah pelindung. Sally terbunuh gara-gara kalung tersebut namun pecahan kalung tersebut malah menyelamatkan nyawa Marvelous. Kalau bukan ‘tragis’, entah apa kata yang cocok untuk mendeskripsikan makna dari kalung ini. 😛

Selain menghadirkan drama dan tragedi dalam komposisi yang pas, episode ini juga menghadirkan beberapa adegan pertempuran yang… epic! Adegan pertempuran antara para bajak laut dengan Ranger Key Gokaiger yang di-summon oleh Basco adalah salah satu adegan pertempuran yang paling menarik yang pernah dibuat. Dengan konsep Ranger Key yang bisa dimaterialisasi oleh Basco dan digunakan sebagai kugutsu atau boneka, adegan seperti ini memang harus dimunculkan untuk episode yang krusial seperti ini. Rasanya seperti melihat heroes dan heroines yang bertarung dengan alter-ego mereka sendiri-sendiri.

Adegan ketika Joe, Luka, Don, Ahim, dan Gai berubah wujud menjadi Denzi Red, Ginga Red, Gosei Red, Magi Red, dan Deka Red untuk bertarung menghadapi Gokai Red juga terasa menarik. Kapan lagi bisa melihat pertarungan seperti ini kalau konsep Ranger Key tidak ada?

Tentu saja, bagian yang paling ‘gila’ dari episode ini muncul ketika Marvelous bertarung untuk yang terakhir kalinya dengan Basco. Sekali lagi, Marvelous menunjukkan sisi reckless-nya ketika ia berusaha menghentikan pergerakan Basco. Dalam wujud Gokai Red, ia menginjak kaki Basco dan menusukkan pedang ke kakinya sendiri sehingga ia dan Basco sama-sama tidak bisa bergerak. Mungkin tak ada yang lebih gila ketimbang kapten yang satu ini. Secara keseluruhan, adegan pertempuran one-on-one antara Marvelous dengan Basco bisa dikatakan impresif. Tapi menjelang berakhirnya pertempuran tersebut, tension-nya jadi semakin meningkat.

Jujur, episode ini melebihi ekspektasi saya. Ketika menyaksikan preview episode ini minggu lalu, saya berharap bakal ada adegan pertempuran enam lawan satu yang kolosal tapi yang saya dapatkan adalah adegan pertempuran satu lawan satu yang malah lebih kolosal lagi. Dan saya masih ingat betapa excited-nya saya ketika Marvelous masuk ke dalam pertempuran dengan iringan BGM “Kaizokuki wo Agero!” yang terasa megah itu… atau ketika Basco akhirnya takluk dan BGM “Kaizoku no Hokori wo Kakete” diputar…. I don’t think I can forget this episode easily, really.

Of course, my score for this impressive episode is another A+. I would consider myself crazy if I scored this episode with ‘only’ B.

January 23, 2012

海賊戦隊ゴーカイジャー 第47話 裏切りの果て -review-

Episode 47 “Uragiri no Hate” (裏切りの果て)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Watanabe Katsuya

Tak terasa, hanya tinggal lima episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang tersisa. Dengan ditayangkannya episode 47 oleh stasiun televisi TV Asahi pada hari Minggu kemarin, berarti tinggal empat episode yang masih belum ditayangkan. Dan, seperti yang diharapkan oleh banyak pihak, cerita akhirnya memasuki bagian klimaksnya.

Dalam episode 47 dikisahkan kalau Gokaiger, yang telah berhasil memperoleh 29 dari 34 kekuatan maha besar Super Sentai yang ada, bertekad untuk menemukan Basco ta Jolokia dan merebut kembali lima kekuatan maha besar Super Sentai yang direbut oleh Basco. Akan tetapi, Basco ternyata memiliki pikiran yang sama. Kali ini, seperti biasanya, Basco duluan yang berhasil menemukan Gokaiger dan menyerang Gokai Galleon dengan mengerahkan dua Roid terakhir yang tersimpan di dalam tubuh Sally: Sunroid Solar dan Goldroid Geronpa.

Beberapa rumor yang berhubungan dengan Basco dan Sally sudah beredar di Internet jauh-jauh hari sebelum episode ini ditayangkan, namun apa yang terjadi sedikit di luar dugaan. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Basco mengkhianati Sally dengan cara melukainya. Alasannya, Sally tidak lagi berguna bagi Basco setelah ia tidak lagi memiliki stok Roid di dalam tubuhnya. Seperti apa yang sudah saya duga sebelumnya, para bajak laut membawa Sally ke Gokai Galleon untuk diobati. Dan saya juga sudah menebak kalau Sally bakalan mengambil kotak berisi Ranger Key ke hadapan Basco karena ‘pengkhianatan’ yang dilakukan oleh Basco adalah bagian dari rencana besarnya untuk memperoleh harta karun terbesar di seantero antariksa. Di luar dugaan, apa yang dilakukan oleh Basco dan Gokaiger terhadap dirinya membuat Sally terjebak di dalam dilema. Hal ini diperlihatkan jelas ketika Sally bingung apakah ia harus mengambil kotak tersebut atau tidak. Dan meski Sally akhirnya membawa kotak tersebut ke hadapan Basco, ia kembali terjebak dalam dilema ketika Gokaiger muncul dan memberitahunya kalau kotak tersebut palsu. Sally akhirnya mengambil keputusan tak terduga ketika ia harus memilih di antara Basco dan Gokaiger. Seorang teman lama yang mengkhianatinya atau musuh yang telah menyelamatkan nyawanya. Dan pilihan Sally adalah….

Plot episode 47, IMO, bergerak dengan kecepatan yang tinggi namun masih tetap dalam batas kewajaran. Nyaris tidak ada bagian yang terasa kedodoran meski cerita bergulir dengan cepat. Beberapa kejutan pun disiapkan untuk episode ini, seperti misalnya bagian Marvelous yang tidak sadarkan diri setelah terkena ledakan bom yang dipasang pada kalung yang diberikan oleh Basco kepada Sally. Saya tidak menduga kalau Marvelous, yang dengan jelas berkata kalau Gokaiger hanya akan merawat Sally di Gokai Galleon dan setelahnya melepaskan Sally, akan melakukan tindakan ‘gegabah’ dengan mencoba melepaskan kalung tersebut dari Sally. Mungkin memang ada semacam ‘pertalian nasib’ di antara Marvelous dan Sally yang sama-sama telah dikhianati oleh Basco.

Bagi saya pribadi, episode ini terasa seperti tribute episode kedua bagi Gosei Sentai Dairanger. Kenapa? Karena para bajak laut menggunakan jurus-jurus yang dulu digunakan oleh Dairanger ketika mereka bertarung menghadapi Basco. Mungkin akan lebih menarik kalau seandainya mereka juga menggunakan jurus-jurus dari Ninpuu Sentai Hurricaneger dan Seijuu Sentai Gingaman secara perorangan dan bukannya kolektif ketika menghadapi Basco. Ha ha ha, banyak maunyaaaaaaaa… tapi, meskipun adegan pertarungannya terasa cukup singkat, penggarapannya dibuat dengan apik.

Episode 47, as expected, digantung di bagian yang benar-benar gawat bagi Gokaiger. Gokai Galleon, 34 kekuatan maha besar Super Sentai, semua Ranger Key, dan Navi akhirnya jatuh ke tangan Basco. Bagaimana cara Navi meloloskan diri dari Basco? Sedikit hint, katanya, ada pada pisau pengupas buah yang dijatuhkan oleh Sally ketika ia hendak meraih buah yang ada di atas meja.

My score for this episode is, of course, another A.

Older Posts »

Create a free website or blog at WordPress.com.