宇宙海賊の日記

September 26, 2011

海賊戦隊ゴーカイジャー 第31話 衝撃!!秘密作戦 -review-

Episode 31 “Shougeki!! Himitsu Sakusen” (衝撃!!秘密作戦)
Skenario: Shimoyama Kento
Sutradara: Takemoto Noboru

Episode 31 merupakan episode penutup dari empat episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang ditayangkan pada bulan September. Kali ini, “Chouriki Sentai Ohranger” (1995-1996) yang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan tribute episode. Seperti yang telah disebutkan di dalam berbagai sumber jauh-jauh hari sebelum episode ini ditayangkan, 2 karakter dari “Chouriki Sentai Ohranger”: Hoshino Gorou (diperankan oleh Shishido Masaru) dan Maruo Momo (diperankan oleh Satou Tamao) tampil sebagai bintang tamu. Episode ini juga sekaligus membuktikan kebenaran dari beberapa rumor yang pernah beredar sebelumnya, terutama yang berhubungan dengan aktivitas Basco ta Jolokia.

Episode 31 dibuka dengan adegan Basco yang merebut paksa kekuatan maha besar dari Dengeki Sentai Changeman (1985-1986) dengan bantuan dari Wolzard Fire. Adegan ini membuktikan kebenaran kabar angin tentang Basco yang berhasil mengumpulkan beberapa kekuatan maha besar selama ia absen dari layar kaca. Terakhir kali, Basco muncul di episode 23 ketika para bajak laut berhasil memperoleh kekuatan maha besar Kyukyu Sentai GoGo V.

Di luar dugaan, ada pihak ketiga selain Gokaiger yang mengetahui aksi Basco. Pihak ketiga tersebut adalah U.A.O.H atau United Airforce Overtech Hardware yang berada di belakang Ohranger. Dua anggota Ohranger, Hoshino Gorou dan Maruo Momo, diperlihatkan telah menjadi orang-orang yang memiliki posisi cukup penting dalam U.A.O.H.. Pihak U.A.O.H. yang tahu kalau Basco telah memperoleh kekuatan maha besar Changeman pun memutuskan untuk bertindak. Momo bertugas memberikan kekuatan maha besar kepada Gokaiger sedangkan Gorou menghubungi Basco dan berjanji akan memberikan kekuatan maha besar Ohranger kepada Basco asalkan Basco mau memberitahukan lokasi pesawat induk Uchuu Teikoku Zangyack, Gigant Horse, berada.

Sementara Gorou bertransaksi dan sekaligus beradu kecerdikan dengan Basco, Momo bertugas untuk menahan para bajak laut agar tidak mengacaukan rencana yang telah disusun oleh Gorou. Kalau sampai rencana Gorou gagal, Momo-lah yang akan memberikan kekuatan maha besar Ohranger kepada Gokaiger. Baru tahu saya kalau ternyata kekuatan maha besar bisa ditransfer kesana kemari di antara orang-orang yang tergabung dalam satu tim Super Sentai yang sama.

Kehadiran Basco, tentu saja, tidak lengkap tanpa Ranger Key miliknya. Dalam kesempatan kali ini, Basco mengerahkan sembilan Ranger Key yang tersisa untuk menghadapi Gokaiger: Signalman (dari Gekisou Sentai Carranger ~ 1996-1997), Deka Master dan Deka Swan (dari Tokusou Sentai Dekaranger ~ 2004-2005), Wolzard Fire dan Magi Mother (dari Mahou Sentai Magiranger ~ 2005-2006), Zubaan (dari GoGo Sentai Boukenger ~ 2006-2007), Kurojishi Rio dan Mele (dari Juuken Sentai Gekiranger ~ 2007-2008), dan Shinken Red ~ Hime (dari Samurai Sentai Shinkenger ~ 2009-2010). Dengan memanfaatkan kekuatan maha besar Ohranger yang mengambil wujud bazooka Ohré Bazooka. Baru kali inilah kekuatan maha besar Super Sentai yang ditampilkan berwujud senjata dan bukannya upgrade mecha atau sesuatu yang bersifat non-fisik. Selain Ohré Bazooka, kelima orang bajak laut juga menghadapi para Ranger Key dengan menggunakan serangan dari Ohranger.

Bagian yang paling tidak terduga, tentu saja, adalah wujud sesungguhnya dari Basco. Tidak pernah ada seorang pun yang menulis tentang Basco yang bakal menunjukkan wujud sesungguhnya di episode 31 ini. Ketika semua orang mengira ia terdesak setelah kehilangan sembilan Ranger Key yang terakhir, Basco dengan santainya berubah ke wujud monsternya. Khas Basco: santai dan berbahaya. Dan dalam wujud tersebut, Basco dengan mudah berhasil mengalahkan Gokaiger. Faktor wujud asli Basco yang benar-benar merupakan kejutan ini adalah hal yang paling tidak terduga dari episode 31 ini. Sebuah kejutan menyenangkan yang, terus terang, mengubah cerita ke arah yang sedikit tidak terduga.

Rumor lain yang terbukti kebenarannya adalah rumor tentang dua kekuatan maha besar Super Sentai lainnya yang telah diperoleh Basco. Sebelum memperoleh kekuatan maha besar Changeman, Basco rupanya telah memperoleh kekuatan maha besar dari Choushinsei Flashman (1986-1987) dan Hikari Sentai Maskman (1987-1988). Dan apa yang harus dilakukan oleh para bajak laut agar mereka bisa memperoleh kembali tiga kekuatan maha besar yang ada di tangan Basco? Meski sisa ceritanya bisa ditebak, tetap saja ada unsur fun yang tersimpan di balik setiap skenario yang belum ditayangkan.

My score for this episode: A

September 19, 2011

海賊戦隊ゴーカイジャー 第30話 友の魂だけでも -review-

Episode 30 “Tomo no Tamashii Dake Demo” (友の魂だけでも)
Skenario: Komura Junko
Sutradara: Watanabe Katsuya

Episode 30 merupakan episode ketiga dari empat episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang ditayangkan pada bulan September. Kali ini, giliran tribute episode untuk “Choujuu Sentai Liveman” (1988-1989).

Entah disengaja atau tidak, ada sebagian kisah dan kejadian dalam Gokaiger yang mungkin mengingatkan para fans Super Sentai akan kisah dan kejadian yang pernah terjadi dalam Liveman. Ya, kisah tentang teman yang kemudian berubah menjadi musuh. Dalam Liveman, hal tersebut digambarkan lewat tiga karakter yang menjadi petinggi Volt: Doctor Kemp, Doctor Mazenda, dan Doctor Obuura. Sebelum menjadi musuh dari Amamiya Yuusuke, Oohara Jo, dan Misaki Megumi, ketiganya adalah rival dari Yuusuke, Jo, dan Megumi di sekolah Academia yang merupakan sekolah elit tempat para siswa dan siswi jenius dari seluruh dunia berkumpul. Dalam Gokaiger, kisah tentang teman yang berubah menjadi musuh ini ditampilkan lewat karakter Joe Gibken dan Sid Bamick yang diubah menjadi Barizorg oleh Uchuu Teikoku Zangyack.

Kisah kelahiran Barizorg dan misteri tentang siapa yang telah mengubah Sid Bamick menjadi Barizorg akhirnya diungkapkan di episode 30. Mad scientist dari Zangyack, Zaien, adalah sosok di balik perubahan Sid Bamick menjadi Barizorg. Melalui alat penyimpan data milik Zaien yang jatuh ketika sedang bertarung menghadapi Joe dan Ahim, rahasia di balik kelahiran Barizorg perlahan-lahan terbongkar. Dengan bantuan dari Oohara Jo – yang disebut Navi sebagai ‘singa yang piawai dalam menggunakan skateboard‘ dalam ramalannya – Joe berusaha untuk menemukan cara mengubah kembali Barizorg menjadi Sid Bamick. Kepedihan Joe ketika mengetahui Barizorg tidak dapat diubah kembali menjadi Sid Bamick sama seperti kepedihan yang dirasakan Oohara Jo yang harus bertarung melawan teman-temannya sendiri 23 tahun yang lalu. Lewat seorang Oohara Jo, Joe akhirnya bisa menerima fakta kalau Sid Bamick tak akan kembali lagi, tapi ia tidak akan membiarkan orang lain merasakan kepedihan dan penderitaan yang sama dengan dirinya dan Sid Bamick.

Keputusan untuk mengungkapkan rahasia di balik penciptaan Barizorg dalam tribute episode untuk Liveman merupakan keputusan yang tepat. Mungkin memang dibutuhkan seseorang yang memiliki kepedihan dan masa lalu yang sama untuk membuka mata Joe tentang Barizorg dan Sid Bamick. Setelah memperoleh suguhan episode yang mengundang tawa di episode 29, episode 30 merupakan episode yang benar-benar bertolak belakang dengan episode sebelumnya. Penonton kembali disuguhi kisah yang menyentuh tentang sahabat yang ‘dipaksa’ menjadi musuh dan bagaimana seorang hero berusaha untuk mengembalikan sang sahabat yang telah berubah itu. Apa yang terjadi di antara Joe dan Sid Bamick benar-benar merupakan ulangan dari apa yang terjadi 23 tahun lalu pada Oohara Jo dan teman-temannya dari Academia.

Skenario yang ditulis oleh Komura Junko untuk episode ini terasa cukup sederhana dan tidak bombastis, namun memiliki kekuatan sendiri dan terasa cukup menggigit. Saya sendiri sempat berpendapat kalau tribute episode untuk Liveman ini pantas memperoleh jatah 2 episode. Tapi karena keterbatasan episode, hanya beberapa seri saja yang memperoleh keistimewaan tersebut.

Aura Liveman pada episode 30 ini semakin diperkuat dengan karakter mad scientist Zaien yang suaranya diisi oleh Nakata Jouji. 23 tahun yang lalu, Nakata Jouji-lah yang memerankan karakter Dai-kyoujuu Bias yang merupakan penguasa Volt.

Bagi saya pribadi, episode ini memberikan gambaran tentang apa yang dilakukan oleh Oomura Jo setelah seri Liveman berakhir. Amamiya Yuusuke sempat muncul dalam video spesial, Hyakujuu Sentai Gaoranger vs Super Sentai, yang dirilis 10 tahun yang lalu. Kali ini, giliran Jo yang unjuk kemampuan. This is interesting… truly interesting…

My score for this episode: A

September 12, 2011

海賊戦隊ゴーカイジャー 第29話 アバレ七変化で新合体 -review-

Episode 29 “Abare Shichihenge de Shin Gattai” (アバレ七変化で新合体)
Skenario: Arakawa Naruhisa
Sutradara: Watanabe Katsuya

Episode 29 merupakan episode kedua dari empat episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang ditayangkan pada bulan September. Kali ini, giliran tribute episode untuk “Bakuryuu Sentai Abaranger” (2003-2004).

Dibandingkan episode 28 yang cenderung dewasa dan kelam, episode 29 memiliki cerita yang relatif lebih ceria dan ringan. Selain disuguhi adegan-adegan penyamaran Ahim de Famille, beberapa adegan yang mengundang tawa juga dimasukkan ke dalam episode ini.

Shichihenge yang bisa diterjemahkan sebagai ‘tujuh perubahan’ merupakan kata kunci bagi episode ini. Shichihenge merupakan salah satu kemampuan khusus yang dimiliki oleh para heroine dalam seri Super Sentai, terutama yang mengenakan kostum berwarna pink. Setelah selama beberapa tahun adegan perubahan shichihenge tidak dimasukkan ke dalam seri Super Sentai, tahun ini adegan perubahan yang… er, cukup spektakuler tersebut kembali tampil. Hanya saja, seperti biasanya, adegan perubahan kostum dan perpindahan lokasi yang terjadi karena perubahan tersebut terasa absurd dan tidak bisa diterima akal sehat. Karena itulah, setiap kali menyaksikan adegan seperti ini, saya memutuskan untuk mengistirahatkan otak saya agar saya dapat dengan leluasa menikmati episode yang diputar tanpa harus berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan logis yang (PASTI) bermunculan. Lagian, mana ada sih monster yang habis ditendang di luar bangunan mendadak muncul di dalam sebuah klinik? Tendang sekali lagi, monsternya muncul di jalan yang jaraknya entah berapa kilometer dari klinik tadi. Absurd kan? Makanya, adegan seperti ini harus dinikmati tanpa logika.

Sekali lagi, Ahim membuktikan diri kalau ia bukan tipe your-ordinary-princess yang terkesan pasrah. Dalam episode ini, Ahim berinisiatif menjebak musuh dengan menyamar menjadi pengantin bersama Gai. Dan gayanya ketika melepaskan tembakan dalam balutan gaun pengantin… OMG, Ahim, you’re truly a fighting princess.

Hal lain yang mengundang senyum (dan mungkin tawa) adalah adegan ketika Kodou-taichou, Daiyaaru, masuk ke dalam Gokai-Ou dan menimbulkan kekacauan di sana. Trio cepat-kaki-ringan-tangan-tapi-tak-pakai-otak, Marvelous, Joe, dan Luka, langsung melepaskan tembakan di dalam ruang kendali. Hasilnya? Rusak berat. Dan kejadian ini membuktikan kalau orang yang paling berjasa di garis belakang adalah Don, sang mekanik kapal, yang jelas-jelas memasang tampang jutek dan bicara dengan nada menyalahkan ke arah tiga orang yang secara serampangan menembakkan pistol di dalam ruang kendali.

Selain dibumbui dengan berbagai adegan penuh humor termasuk dari pihak Zangyack, episode ini juga menampilkan penggabungan baru Gokai-Ou dengan Goujuujin. Penggabungan ini merupakan satu dari dua kekuatan maha besar Abaranger yang selama ini belum pernah digunakan oleh para bajak laut. Dua karakter dari seri “Bakuryuu Sentai Abaranger”, Sanjou Yukito dan Sanjou Emiri, muncul sebagai bintang tamu. Selain Yukito yang memberitahukan wujud lain dari kekuatan maha besar Abaranger, Emiri juga memberikan Ranger Key Abare Pink yang tidak pernah eksis. Jelas saja tidak pernah eksis, itu kan cuma karakter khayalannya dia saja. Dan apa yang terjadi ketika Ahim berubah wujud dengan menggunakan Ranger Key Abare Pink tersebut?

Sebagai tribute episode, episode yang satu ini terasa lebih menghibur dan ringan meski dalam kadar yang wajar. Setelah pada minggu sebelumnya dicekoki dengan episode yang gelap, mungkin memang episode ringan seperti inilah yang paling cocok untuk mengembalikan mood penonton yang mayoritas anak-anak. Suka atau tidak suka, ini toh ‘hanyalah’ acara untuk anak-anak.

September 5, 2011

海賊戦隊ゴーカイジャー 第28話 翼は永遠に -review-

翼は永遠にEpisode 28 “Tsubasa wa Eien ni” (翼は永遠に)
Skenario: Inoue Toshiki
Sutradara: Nakazawa Shoujirou

Episode 28 merupakan episode pertama dari empat episode “Kaizoku Sentai Gokaiger” yang ditayangkan pada bulan September. Bagi sebagian besar fans, September dianggap sebagai bulan yang istimewa karena empat episode yang ditayangkan pada bulan ini adalah tribute episode. No filler episode.

Tribute episode kepada Chojin Sentai Jetman (1991-1992) adalah tribute episode pertama untuk bulan September. Untuk episode ini, penulis skenario Inoue Toshiki diminta untuk menuliskan skenarionya. 20 tahun yang lalu, ia adalah main writer seri Jetman yang menulis lebih dari 50% skenario untuk seri yang disebut-sebut sebagai salah satu seri Super Sentai yang terbaik berkat kombinasi action dan trendy drama. Berkat komposisi cerita yang menarik (dan lebih condong untuk penonton dewasa karena memasukkan unsur cinta segitiga) serta karakter anti-hero bernama Yuuki Gai, “Jetman” tetap bercokol di hati para penggemar Super Sentai dewasa bahkan setelah 20 tahun berlalu.

Tidak ada tribute episode tanpa kehadiran karakter dari seri asli. Untuk “Jetman”, karakter yang terpilih menjadi wakil dari seri tersebut, tentu saja, adalah Yuuki Gai (yang popularitasnya melebihi karakter-karakter lain dari seri itu). Inoue Toshiki sendiri yang menelepon aktor Wakamatsu Toshihide pada suatu pagi di bulan Juni dan memintanya untuk memerankan karakter Yuuki Gai. Inoue-sensei bahkan berkata kalau ia tidak akan menulis skenario untuk tribute episode ini seandainya Wakamatsu Toshihide tidak mau memerankan Yuuki Gai lagi. Wakamatsu Toshihide menyanggupi permintaan tersebut dan dibuatlah episode ini. Kabar tentang kembalinya Yuuki Gai sebagai Black Condor dari “Jetman” dan skenario yang ditulis penulis skenario Inoue Toshiki dengan cepat menyebar di Internet. Fans mulai bertanya-tanya tentang kemunculan Yuuki Gai karena hampir semua fans tahu kalau Yuuki Gai telah tewas terbunuh di akhir seri “Jetman”. Bagaimana caranya Inoue-sensei ‘menghidupkan kembali’ karakter ini? Lalu, apa peran yang dimainkannya di sini?

Di luar dugaan kebanyakan orang, tribute episode untuk “Jetman” memiliki cerita yang apik. Inoue-sensei tetap mempertahankan konsistensi cerita yang ditulisnya 20 tahun yang lalu. Konon, ia menulis bagian tentang kematian Yuuki Gai setelah ia terlibat dalam diskusi bersama Wakamatsu Toshihide ketika keduanya mabuk setelah minum bersama. Kata ‘konsistensi’ menjadi salah satu kunci bagi tribute episode yang dianggap cukup fenomenal dan menarik perhatian banyak fans ini. Sebagai teaser, Wakamatsu Toshihide sendiri yang menjadi narator menggantikan posisi seiyuu Seki Tomokazu ketika potongan episode 28 diputar di akhir episode 27.

Selain Yuuki Gai, episode 28 juga berfokus pada karakter Captain Marvelous dan trauma yang tersimpan jauh di dalam hatinya setelah kekalahan telak yang dideritanya dari bounty hunter nomor satu di alam semesta, Kiaido. Kemunculan Kiaido di depan para bajak laut membuat Marvelous gemetar untuk pertama kalinya, sesuatu yang belum pernah terjadi selama ini. Akibatnya, Kiaido memilih untuk melepaskan para bajak laut dan memberi ampun kepada mereka, suatu hal yang sebenarnya merupakan penghinaan. Lalu, usaha pencarian atas kekuatan maha besar dari Jetman pun dimulai setelah Navi memberikan hasil otakara navigate-nya. Dan selanjutnya, tentu saja, sudah bisa ditebak kalau para bajak laut bertemu dengan Yuuki Gai.

Kekuatan karakter Yuuki Gai digambarkan dengan jelas dalam skenario yang ditulis Inoue-sensei. Bisa dikatakan kalau dialah karakter sentral dalam episode 28, sama seperti apa yang dilakukan oleh Jinnai Kyousuke di episode 14 yang merupakan tribute episode untuk Gekisou Sentai Carranger. Akan tetapi, berbeda dengan episode 14 yang ‘berat’ dengan humor, episode 28 terasa lebih kelam dan serius. Yuuki Gai berkata kepada para bajak laut agar mereka tidak lagi mencari kekuatan maha besar Jetman. Apa alasan ia berkata seperti itu? Yuuki Gai tidak ingin ketenteraman rekan-rekannya yang telah menjalani hidup tenang sebagai manusia normal terganggu oleh kehadiran para bajak laut yang sedang terlibat dalam pertempuran menghadapi Uchuu Teikoku Zangyack.

Hal menarik lainnya yang ditampilkan dalam episode ini adalah perubahan wujud Yuuki Gai menjadi Black Condor tanpa menggunakan Ranger Key Black Condor yang dipegang oleh Don Dogoier. Dalam wujud Black Condor, Yuuki Gai bertarung menghadapi Kiaido demi melindungi teman-temannya dan para bajak laut. Apa yang dilakukan oleh Yuuki Gai tersebut membangkitkan kembali keberanian Marvelous untuk bertarung menghadapi Kiaido yang pernah mengalahkannya dulu.
Mau tidak mau, karena Don berubah wujud juga menjadi Black Condor, saya jadi membandingkan Black Condor versi Yuuki Gai dan Black Condor versi Don Dogoier. Perbedaan di antara keduanya sungguh mencolok. Can’t be helped, karena begitulah karakter Don yang cenderung banyak gaya dalam bertarung. Hanya saja, setelah melihat Yuuki Gai bertarung sebagai Black Condor, rasanya sedikit aneh melihat Black Condor perubahan wujud Don.

Meski minus adegan pertempuran yang spektakuler seperti halnya episode 11 dan 12 serta 25 dan 26, cerita episode 28 memiliki kekuatannya sendiri. Bahkan ketiadaan adegan pertempuran melawan Kiaido raksasa pun tidak membawa pengaruh yang signifikan karena kehadiran Yuuki Gai. Sebagai eks-karakter anti-hero yang cenderung sinis namun playful terhadap wanita, Yuuki Gai benar-benar membuktikan kalau ia berbeda dengan karakter-karakter lain yang pernah ada dalam seri Super Sentai sampai saat ini.

Apa wujud kekuatan maha besar Jetman? Alih-alih memiliki wujud fisik, kekuatan maha besar Jetman adalah kekuatan tekad untuk meraih kemenangan dengan kekuatan sendiri dan meruntuhkan tembok penghalang di dalam diri sendiri dengan tangan sendiri… bahkan ketika kematian telah menghampiri.

Dan pertanyaan fans selama 19 tahun lebih tentang nasib Yuuki Gai yang tidak pernah divisualisasikan akhirnya terjawab (meski telah ada versi novel dari “Jetman” yang terbit beberapa tahun setelah seri televisinya berakhir). Ia membawa Marvelous dan para bajak laut ke tempat peristirahatan terakhirnya… Black wing sleeping here forever.

My score for this touching tribute episode: A+

PS: And I shall keep the secret behind Yuuki Gai’s revival as a secret… you’d better watch it yourself.

Create a free website or blog at WordPress.com.